top of page
  • Instagram
adrian-hartanto-1xaful0wKZ0-unsplash (1).jpg

KARAKTERISTIK UMUM
Sub Wilayah Selatan

Keruangan

Regionalisasi

Sistem perkotaan

rencana wil1_edited.png
Anchor 1

Ekonomi

Ekonomi Makro

Ekonomi Subwil

rencana wil1_edited.png
Sstn

Sistem Perkotaan

KERUANGAN

ORDE KOTA

Wilayah Wates Raya terdiri atas empat pusat pelayanan yaitu perkotaan Ngadiluwih, perkotaan Kras, perkotaan Ringinrejo dan perkotaan Wates. Pembagian orde pusat pelayanan di wilayah Wates Raya didasarkan pada kelengkapan fasilitas berciri perkotaan melalui analisis indeks sentralitas marshal. Sedangkan pada jangkauan pusat pelayanan digunakan analisis titik henti. Berdasarkan analisis tersebut semua perkotaan pada wilayah Wates Raya menduduki orde ke-III.

Regionalisasi

rencana fungsi kws_edited.png

FUNGSI KOTA

Pada wilayah Wates Raya, kawasan perkotaan yang memiliki fungsi yang paling lengkap adalah Perkotaan Wates dan Perkotaan Ngadiluwih dengan 5 fungsi kota. Fungsi Perkotaan Wates terdiri atas pusat pemasaran dan perdagangan regional sebagai fungsi yang paling dominan dan juga memiliki fungsi lain yaitu pusat pelayanan umum dan sosial, pusat komersial dan pelayanan jasa, pusat penyediaan dan pemrosesan produk pertanian serta pusat industri kecil..

bwk1_edited.png

PEMBAGIAN WILAYAH

Pusat wilayah di Wates Raya meliputi PPL di perkotaan Ngadiluwih, Kras, Ringinrejo, dan Wates. Wates Raya terbagi menjadi 4 klaster dengan Klaster 1 sebagai klaster terluas dan Klaster 4 dengan fasilitas terlengkap di Wates Raya.

INTERAKSI DESA-KOTA

Interaksi desa-kota di Wates Raya diperlihatkan melalui 3 aspek, yaitu aspek ketersediaan fasilitas perkotaan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat pedesaan. Aspek perekonomian yang ditunjukkan dengan aliran komoditas antar desa-kota. serta aspek konektivitas desa-kota yang ditunjukkan dengan konektivitas jaringan transportasi. Konektivitas desa-kota yang rendah karena kondisi moda transportasi yang kurang memadai dan menjangkau kawasan pedesaan dan perkotaan serta prasarana jaringan jalan yang kurang memadai di Wates Raya

PEREKONOMIAN

TIPOLOGI WILAYAH

tipo_edited.png

1

TIPOLOGI TINGGI
Kecamatan Ngadiluwih adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding rata-rata kabupaten Kediri.

3

2

TIPOLOGI SEDANG
Kecamatan Ngancar, Kecamatan Plosoklaten, dan Kecamatan Kandat merupakan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata Kabupaten Kediri.

TIPOLOGI RENDAH
Kecamatan Wates, Kecamatan Kras, dan Kecamatan Ringinrejo adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita yang lebih rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten Kediri.

adrian-hartanto-1xaful0wKZ0-unsplash (1).jpg

PERMASALAHAN DAN ISU
Sub Wilayah Selatan

eko
Anchor 2

PERMASALAHAN WATES RAYA

1

LOKASI WISATA DI RAWAN BENCANA
Terdapat 7 titik lokasi wisata yang terletak di daerah rawan bencana.

3

18 DESA TIDAK TERLAYANI FASILITAS
Terdapat 18 desa yang tidak terjangkau oleh fungsi kawasan perkotaan.

BELUM DIBANGUN TERMINAL
Pengembangan dan optimalisasi terminal tipe C  yang belum  terealisasi 

4

40 JARINGAN JALAN RUSAK
Terdapat ruas jaringan jalan rusak yang menurunkan tingkat aksesibilitas dan mengakibatkan rendahnya konektivitas desa-kota.

1

2

PASAR YANG TIDAK MERATA
Sebaran pasar hanya memusat di tengah wilayah

POTENSI KOMODITAS KURANG BERKEMBANG

3

PRODUKTIVITAS RENDAH
Produktivitas padi tergolong rendah, belum sesuai dengan arahan pengembangan kawasan agropolitan sesuai RTRW Kab. Kediri

ISU UTAMA SUB WILAYAH WATES RAYA

Aksesibilitas dan pelayanan fungsi kota yang kurang optimal, serta rendahnya inovasi SDM berdampak pada rendahnya konektivitas desa-kota dan kesenjangan ekonomi, khususnya sektor pertanian dan pariwisata di Sub Wilayah Selatan.

© 2021 by Tim Website Wates Raya. Proudly created with Wix.com

bottom of page